suluh.bamban@gmail.com

Aug 4, 2015

CARA PENGENDALIAN PENYAKIT BLAS PADA TANAMAN PADI

2:19 AM

Share it Please
Penyakit Blas merupakan penyakit penting pada tanaman padi, penyakit blas diakibatkan oleh cendawan Pyricularia oryzae yang berupa jamur yang berbentuk bercak belah ketupat. Pada daun padi, buku batang, leher malai, cabang malai, bulir malai dan kolar daun.. bentuk khas dari bercak pada daun adalah belah ketupat dengan dua ujungnya runcing. Bercak yang telah berkembang, bagian tepi berwarna coklat dan bagian tengah berwarna putih .
          Penyakit Blas dapat menyerang semua bagian tanaman padi dari mulai persemaian, stadia vegetatif dan stadia generatif.dengan menyerang leher dan cabang malai. Pada varietas yang rentan dan kondisi yang mendukung (kelembaban tinggi) penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan yang tinggi.
            Bercak ini terus berkembang pada varietas yang rentan, khususnya bila pada keadaan lembab. Apabila kondisi lingkungan menguntungkan, satu daur dapat terjadi dalam waktu 1 minggu.


            Selanjutnya dari satu bercak dapat menghasilkan ratusan sampai ribuan spora dalam satu malam. pengaruh pupuk N (Urea, ZA) terhadap serangan Blas bergantung pada jenis tanah, keadaan iklim dan cara aplikasinya. makin cepat reaksi pupuk N maka makin cepat pula serangan blas. Pada tanah lempung/ tanah berat, serangan Blas lebih ringan daripada tanah berpasir.

Kiat-Kiat Pengendalian Penyakit Blas:
1.      Gunakan varietas tahan sesuai dengan sebaran    ras yang ada di daerah.
2.      Hindarkan penggunaan pupuk N di atas dosis anjuran.
3.      Hindarkan tanam padi terus-menerus sepanjang tahun dengan varietas yang sama.
4.      Sanitasi lingkungan harus intensif, karena inang alternatif pathogen khususnya kelompok rerumputan sangat potensial potensial sebagai inokulum awal.
5.      Hindari tanam padi terlambat dari petani disekitarnya.
6.      Pengendalian secara dini dengan perlakuan benih sangat dianjurkan untuk menyelamatkan persemaian sampai umur 40 hari setelah sebar.
7.      Penyemprotan fungisida sistemik minimum sekali pada awal berbunga untuk mencegah penyakit blas leher dapat dianjurkan untuk daerah endemik blas.
8.      Hindarkan jarak tanam rapat (sebar langsung).
9.      Pemakaian jerami sebagai kompos.

Pendekatan Kimiawi:
1.      Perlakuan benih dapat dilakukan dengan penggunaan fungisida sistemik seperti pyroquilon (5-10 g/kg benih).
2.      Pada padi sawah perendaman dalam larutan fungisida dilakukan sebelum pemeraman.
3.      Penyemprotan tanaman. Efikasi fungisida untuk perlakuan benih hanya bertahan 6 minggu dan selanjutnya perlu diadakan penyemprotan tanaman. Aplikasi penyemprotan untuk menekan serangan penyakit blas leher adalah dua kali yaitu pada saat anakan maksimum dan awal berbunga (heading 5%).
4.      Beberapa fungisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit blas adalah yang mengandung bahan aktif isoprotionalane, benomyl+mancoseb kasugamycin dan thiophanate methyl. (Santoso dan Anggiani Nasution, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi).
5.      Hindarkan jarak tanam rapat (sebar langsung).
6.      Pemakaian jerami sebagai kompos
7.      Penyemprotan fungisida sistemik minimum sekali pada awal berbunga untuk mencegah penyakit blas leher dapat dianjurkan untuk daerah endemik blas.

Penggunaan Fungisida Nabati
Fungisida Nabati Fungisida nabati dapat berupa produk langsung jadi yang dijual dipasaran misalnya Inokulan/starter Trichoderma sp dan Gliocladium sp yang digunakan sebagai tindakan preventif pada masa vegetatif padi.  Fungisida nabati juga dapat dibuat secara sederhana dari bahan-bahan sederhana.  Berikut ini adalah beberapa cara membuat  fungisida nabati:

Cara I.  Bahan-bahan yang diperlukan (masing-masing 1-2 kg) : 1bawang putih , temu ireng , temu lawak 4, umbi gadung , kencur 6, kalau mau lebih mantap, bisa ditambah kunir putih Langkah pembuatan: Cuci semua bahan dan tumbuk hingga halus dan campurkan jadi satu, campuran tersebut direndam dalam air bersih ± 5 liter air dalam wadah tertutup dan biarkan 3-4 hari hingga terjadi proses fermentasi setelah itu larutan diperas dan disaring dan siap digunakan. Untuk aplikasi, larutkan biang fungisida ini dalam air bersih dengan perbandingan 1 bagian : 4/5 bagian. Cara aplikasi bisa dengan disemprotkan ke tanaman yang terserang penyakit/belum (untuk pencegahan) dan atau dikocorkan langsung ke pangkal tanaman. Fungisida organik ini sekaligus juga bisa berfungsi sebagai pupuk organik cair (POC).

Cara II Bahan : Lenkuas/ laos 1 kg ,  Kunyit/kunir 1 kg , Jahe 1 kg Cara Pembuatan 1). Ketiga bahan ditumbuk atau diparut 2). Ambil ambil sarinya dgn cara diperas.


3). Bahan siap digunakan untuk 2 sendok makan dicampur dengan air 10 15 liter.

Cara III Bahan :  Jahe 1 kg , Lengkuas 1 kg ,. Kunyit 1 kg , Labu siam 1kg Caranya : Keempat bahan tersebut diparut lalu diperas dan disaring diambil airnya. Masukkan air saringan tersebut ke dalam botol atau tempat air lainnya untuk persedian sewaktu-waktu. Untuk pemakaian campurlah setiap satu liter air dengan 20 cc larutan fungisida tersebut. Jika diperlukan untuk bahan perekat lain dan sekaligus sebagai protein bagi tanaman maka tambahkan 2 butir telur ayam untuk campuran fungisida alami.

Cara IV Bahan Daun Sirih 300 Gram (± 30 lembar daun) Daun Jambu biji (± 30 lembar daun) Lengkuas 300 Gram Alat Blender Cara Pembuatan Bahan-bahan dihancurkan dengan blender dengan sedikit air. Kemudian diperas diambil airnya. 3-5 sendok dicampur 10-15 liter air untuk disemprotkan.

Cara V Bahan : Air Kelapa 7 liter Susu segar 1 liter/ susu kaleng 1 buah Kuning telur 7 butir Madu 1 sendok makan Gula 1 sendok makan CIU (arak lokal) 1 liter bisa diganti dengan alkohol Bahan-bahan tersebut dicampur dan dapat diaplikasikan dengan dosis 250 ml dicampur dengan air 10-14 liter (1 tangki)


Daftar Pustaka
Santoso dan Anggiani Nasution.  Pengendalian Penyakit Blas dan Penyakit Cendawan lainnya. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. http://bbpadi.litbang.deptan.go.id .  Diakses 20 November 2014

Sudir, NS.  Pengendalian Penyakit Blas pada tanaman padi dan cara pengendaliannya.  http://www.artikelpadi.com/. Diakses  2 Desember  2014

Semangun, H.1991. Penyakit-penyakit Tanaman Pangan di Indonesia.. Yogyakarta. Gadjah Mada University


Penulis:
Norsyam, SP
   PP Madya – Balai Penyuluhan Kecamatan Angkinang

1 komentar :

  1. How to play casino games for real money - KarangPintar
    To play real money febcasino online casinos, you must first register an kadangpintar account with 제왕카지노 KarangPintar. Then you can get free spins with no deposit required!

    ReplyDelete