suluh.bamban@gmail.com

Jan 22, 2014

Pemberdayaan Petani Melalui Pelaksanaan SLPTT

6:46 AM

Share it Please


Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) merupakan  suatu tempat pendidikan non formal bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengenali potensi, menyusun rencana usahatani, mengatasi permasalahan, mengambil keputusan dan menerapkan teknologi yang sesuai dengan kondisi sumberdaya setempat secara sinergis dan berwawasan lingkungan sehingga usahataninya menjadi efisien, berproduktivitas tinggi dan berkelanjutan.
Untuk menilai dan mengavaluasi keberhasilan SL-PTT dapat menggunakan indikator sebagai berikut : 1) terjadinya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan perubahan sikap petani dalam mengelola usahataninya; 2) penerapan budidaya yang baik dan benar; 3) peningkatan produktivitas dan keberlanjutan serta replikasi dari SL-PTT. 

Model Pemberdayaan Petani melalui SL-PTT, berfungsi sebagai pusat belajar pengambilan keputusan para petani/kelompoktani, sekaligus tempat tukar menukar informasi dan pengalaman lapangan, pembinaan manajemen kelompok serta sebagai percontohan bagi kawasan lainnya. Untuk itu, melalui SL-PTT diharapkan petani/kelompoktani nantinya akan mampu mengambil keputusan atas dasar pertimbangan teknis dan ekonomis dalam setiap tahapan budidaya usahataninya serta mampu mengaplikasikan teknologi secara benar sehingga meningkatkan produksi dan pendapatannya. 

Sekolah Lapangan PTT tidak terikat dengan ruang kelas, sehingga belajar dapat dilakukan di saung dan tempat-tempat lain yang berdekatan dengan lahan belajar. Dalam, SL-PTT terdapat satu unit Laboratorium Lapangan (LL) yang merupakan bagian dari kegiatan SL-PTT sebagai tempat bagi petani anggota kelompoktani dapat melaksanakan seluruh tahapan SL-PTT pada lahan tersebut. Dalam melaksanakan LL kelompoktani dapat mengacu pada rekomendasi teknologi setempat. 

SL-PTT dilaksanakan oleh kelompoktani yang sudah terbentuk dan masih aktif. Kelompoktani yang dimaksud diupayakan kelompoktani yang dibentuk berdasarkan hamparan, atau lokasi lahan usahataninya diupayakan masih dalam satu hamparan setiap kelompok. Hal ini perlu untuk mempermudah interaksi antar anggota karena mereka saling mengenal satu sama lainnya dan diharapkan tinggal saling berdekatan sehingga bila teknologi SL-PTT sudah diadopsi secara individu akan mudah ditiru petani lainnya. 

Tiap unit SL-PTT terdiri dari petani peserta yang berasal dari satu kelompoktani yang sama dan atau dengan kelompoktani lain terdekat. Dalam setiap unit SL-PTT perlu ditetapkan adanya seorang ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara. Adapun tugas ketua kelompok adalah mengkoordinasikan aktivitas anggota kelompok. Tugas seorang sekretaris melaksanakan pencatatan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada setiap pertemuan dan tugas seorang bendahara adalah mengurusi masalah yang berhubungan dengan keuangan. 

Untuk menjamin kelangsungan dinamika kelompok dalam kelas SL-PTT, perlu diusahakan paling tidak satu orang dari kelompoktani sebagai motivator yang mampu memberikan respon yang cepat terhadap inovasi dan mampu mendorong anggota kelompok lainnya dapat memberikan respon yang sama. 

Peserta SL-PTT akan mengadakan pengamatan bersama-sama di petak percontohan/Laboratorium Lapangan (LL), mendiskripsikan dan membahas temuan-temuan lapangan. Pemandu lapangan berperan sebagai fasilitator untuk mengarahkan jalannya diskusi kelompok. 

Peserta SL-PTT wajib mengikuti setiap tahap pertanaman dan mengaplikasikan kombinasi komponen teknologi yang sesuai spesifik lokasi mulai dari pengolahan tanah, budidaya, penanganan panen dan pasca panen. Pada setiap tahapan pelaksanaan, petani peserta diharapkan melakukan serangkaian kegiatan yang sudah direncanakan dan dijadwalkan, baik di petak LL maupun dilahan usahataninya.

Dengan penjelasan ini diharapkan pemberdayaan Petani melalui SL-PTT dapat dilaksanakan dan dikoordinasikan dengan baik sehingga upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman khususnya tanaman pangan dapat tercapai.

sumber:  cybex.deptan.go.id

0 komentar :

Post a Comment