Dalam rangka mengatasi keterbatasan
tenaga kerja terampil pada saat
melakukan penanaman padi di lahan sawah pertanian diperlukan inovasi dalam
melakukan penanaman menggunakan mesin pertanian.
Bertempat di Kelompok Tani Hamparan
Desa Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan, maka pada tanggal 27 Januari 2013
dilaksanakan Demo Alat dan Mesin Tanam Padi. Pemilihan lokasi ini sebagai
tempat demontrasi adalah karena mudah diakses dan strategis, letaknya di
pinggir jalan utama /jalan provinsi tepat di seberang kantor camat angkinang.
Diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap penyebaran informasi mengenai
mesin tanam padi otomatis. Sehingga dapat menambah efisiensi waktu penanaman
dan mengatasi masalah ketersediaan tenaga kerja.
Pelaksana kegiatan adalah Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kabupaten Hulu
Sungai Selatan bekerjasama dengan Balai
Penyuluhan Kecamatan Angkinang.
Kegiatan ini di hadiri juga oleh Camat
Angkinang, Dra Hj Siti Jamilah dan beberapa pejabat Struktural Distan TPH Kab
HSS.
Peserta dalam demontrasi cara
pengoperasian mesin tanam padi ini adalah petani/pengurus kelompok tani di
lingkup balai penyuluhan kecamatan. yang nantinya bisa diharapkan dapat
memberikan informasi lanjutan kepada anggota kelompoknya. dan dihadiri pula
oleh dari beberrapa undangan dari petani dari kecamatan lainnya di kabupaten
HSS.
Acara ini dibuka dengan sambutan kepala
Balai Penyuluhan Kecamatan Angkinang, Bapak Agus Pamudji,S.IP.,SP. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa
mesin tanam padi adalah salah satu alternatif teknologi yang memudahkan
petani dalam penanaman.
Kemudian dilanjutkan dengan
pemaparan alat mesin tanam Padi oleh Bapak
Rani SP selaku Kasi Pengembangan
Alsintan, Pupuk dan Pestisida, pada Bidang Sarana dan Prasarana
Pertanian Dinas TPH Kabupaten HSS .
Dalam paparannya yang cukup panjang, Bapak
Rani, SP mengatakan bahwasanya mesin tanam padi ini masih ada satu
satunya di Kabupaten HSS. Harga saat ini
mencapai 80 juta rupiah. Penggunaaan Mesin tanam padi ini adalah untuk
antisipasi dimasa yang akan datang karena terus berkurangnya tenaga terampil
dalam penanaman padi.
Dalam sesi diskusi terungkap bahwa
mesin tanam terungkap bahwa faktor krusial dari mesin tanam ini adalah wadah
semaian yang dipergunakan. Karena semaian harus diletakkan dalam nampan yang ada
dengan ukuran 30 cm x 60 cm . Sementara nampan yang ada hanya berjumlah 100
buah dalam setiap unit mesin tanam. Masalah muncul jika banyak petani yang
ingin mempergunakan mesin tanam, mau
tidak mau harus antri menggunakan nampan tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut salah
seorang peserta menyampaikan bahwa diperlukan lagi inovasi, berupa pembuatan
semaian menggunakan pembatas berupa ring
kayu dengan jarak 30 cm. Sehingga tidak tergantung dengan penggunaan nampan
tersebut.
Sebelum melakukan praktek dilapangan,
para peserta kegiatan dijamu makan pagi alakadarnya :)
Pada sesi selanjutnya dilakukan
demontrasi alat penanaman, yang dipraktekkan oleh beberapa petani dan juga
penyuluh di lingkup Balai penyuluhan. Dalam demontrasi tersebut BPP angkinang
di wakili oleh Bapak Kepala Balai
dan Bpk Muliadi,A. selaku Penyuluh Pertanian
Posluh desa Angkinang Selatan.
Dalam Demontrasi tersebut di ketahui
bahwa dalam waktu penggunaan mesin selama 30 menit dapat melakukan penanaman
seluas 2,5 borong/30 menit (satu hektar = 35 borong). Artinya penanaman satu
hektar dapat diselesaikan hanya dalam waktu sekitar 7 jam.
Penulis : Mulyadi,STP
Penyuluh Pertanian Pertama - Balai Penyuluhan Kecamatan Angkinang
0 komentar :
Post a Comment