suluh.bamban@gmail.com

Dec 19, 2013

Panen IP 200 dan Launching Pemberian Benih Padi Rawa Oleh Menteri Pertanian di desa Kayu Abang

6:55 AM

Share it Please


Pada Tanggal 12 Juli 2011 yang lalu,  Menteri Pertanian RI Dr. Ir. H. Suswono, MMA bersama Anggota DPR RI Habib Nabiel Al Musawa dan Syaifullah Tamliha, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian
Dr. Ir. Haryono, M. Sc, Gubernur Kalimantan Selatan H. Rudy Ariffin, Bupati HSS Dr. H. M. Safi’i, M. Si, Ketua DPRD Kabupaten HSS Ja’far, S. Hut melaksanakan Panen Padi IP 200 varietas Mikongga di lahan rawa lebak  Desa Kayu Abang Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan.


Kemudian Menteri Pertanian Republik Indonesia Dr. Ir. H. Suswono, MMA secara resmi melakukan Launching Pemberian Benih Padi Rawa kepada Petani peserta Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Tahun 2011 Masa Tanam Pertama di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.  

Dilanjutkan dengan Pencanangan  Program Optimalisasi Lahan Rawa Lebak di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang ditandai dengan penandatanganan oleh Menteri Pertanian RI, kemudian selanjutnya diserahkan Dokumen Pemetaan Daerah Rawa di Kabupaten Hulu Sungai Selatan kepada Bupati HSS Dr. H. Muhammad Safi’i, M. Si.



Dalam arahan dan sambutannya Menteri Pertanian RI Dr. Ir. H. Suswono, MMA menyatakan bahwa kegiatan ini masih dalam rangkaian Pekan Pertanian Rawa Nasional Tahun 2011 yang temanya “Rawa sebagai Alternatif Lumbung Pangan Menghadapi Perubahan Iklim”. Ditambahkannya Desa Kayu Abang merupakan inspirasi bagi daerah lain yang masih rawan pangan. Menteri Pertanian RI mengungkapkan bahwa cita-cita Bupati HSS untuk menjadikan Hulu Sungai Selatan sebagai Lumbung Pangan Nasional sangat memungkinkan, apabila ada kerja keras dari para petani dan adanya dukungan anggaran dari Anggota DPR RI dan DPRD HSS dan dengan adanya kemauan bersama untuk saling memberikan dukungan.

Menteri Pertanian RI mengatakan bahwa produktivitas lahan rawa masih rata-rata dibawah nasional sekitar 2,6 – 3,9 ton/ha, dimana rata-rata nasional 5,1 – 5,2 ton/ha. Dan potensi untuk meningkatkan produktivitas masih ada, apabila dilakukan dengan perlakuan teknologi yang baik. Dimana potensi dirawa lebak bisa mencapai 4 – 7 ton/ha. Dengan adanya dukungan teknologi, maka peningkatan produksi akan terjadi, ditambahkannya bahwa Presiden RI mencanangkan 5 tahun kedepan, Indonesia sudah surplus 10 juta ton beras, tidak perlu lagi adanya tambahan impor beras. Beliau berharap kepada para penyuluh pertanian agar bisa mendampingi para petani dengan setulus hati.

0 komentar :

Post a Comment